Sukses Berbisnis ala Tionghoa

Langsa, Pustaka IAIN Langsa – Populasi orang China atau Tionghoa diperkirakan berjumlah sebesar 1,4 miliar menjadikan China sebagai negara dengan penduduk paling banyak di dunia. Belum lagi keturunan dan ras mereka yang tersebar di berbagai belahan dunia. Menurut Goodstats.id, ada 7.670.000 diaspora China di Indonesia. Nomor dua terbanyak setelah Thailand yaitu 9.300.000. Sebaran orang China yang dimaksud adalah “Diaspora China” atau Orang China perantauan, yakni orang-orang dengan keturunan China yang menetap di luar China. Istilah ini berlaku bagi orang-orang yang lahir di China dan berdarah China yang menjadi warga negara tetap atau menetap sementara di negara asing. Thailand dan Indonesia menjadi negara dengan diaspora China terbanyak, masing-masing mencatat angka 9,3 juta dan 7,6 juta jiwa. Sebagian besar diaspora China tersebar di kawasan Asia Tenggara.

Di Indonesia, Jika mendengar kata “Orang Cina”, biasanya kita akan langsung teringat tentang bagaimana mereka yang pandai berbisnis dan berdagang hingga banyak yang menjadi orang kaya.Hal ini membuat tak jarang orang berpikir bahwa keahlian orang Cina dalam bisnis memang sudah terbentuk dari sananya, diturunkan dari nenek moyang mereka. Orang Tionghoa bisa dibilang mapan dari segi ekonomi. Sekian banyak masyarakat etnis Tionghoa yang tinggal di Indonesia, sekitar 75% diantaranya mampu dalam mengelola hal ekonomi. Banyak dari mereka yang memilih untuk berkecimpung di dunia bisnis dan menjadi seorang bos dibandingkan bekerja di sebuah perusahaan atau menjadi Pegawai Pemerintah.

Ann Wan Sen adalah seorang perantau Cina Muslim yang lahir dalam keluarga Cina pedagang yang kini mengelola perusahaannya sendiri hingga sukses dan tinggal di Malaysia. Ann Wan Sen menyebutkan ada beberapa prinsip bisnis yang dimiliki oleh orang Cina dalam bukunya yang berjudul “Rahasia Bisnis Orang Cina”. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah 6 prinsip bisnis yang dimiliki dan diterapkan orang Cina dalam hidup mereka:

1 . Agresif

Prinsip pertama yang diterapkan orang Cina dalam berbisnis adalah agresif, dimana mereka tidak mengenal kompromi jika berkaitan dengan bisnis yang dijalani. Tidak kenal kompromi ini berlaku pada berbagai aspek, mulai dari kualitas produk hingga untung rugi yang didapatkan. Mereka tetap menerapkan proses tawar-menawar dengan konsumen, namun bersikap tegas jika hal itu sudah mengancam bisnis dan akan menimbulkan kerugian.

Selain itu, sikap agresif juga ditunjukkan dengan tidak mencampurkan urusan bisnis dengan urusan pribadi. Mereka tetap memiliki sifat tenggang rasa dengan sesamanya, namun jika sudah berkaitan dengan bisnis maka mereka langsung bersikap tegas. Sikap tegas dan tak kenal kompromi ini juga diterapkan dalam pengelolaan keuangan, dimana mereka berprinsip bahwa uang yang didapat harus dikelola dan diputar agar menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Bukan malah kemudian uang tersebut malah menjadi hutang yang menumpuk sehingga membebani bisnis menjadi tidak produktif.

2. Tidak Melepas Peluang

Orang Cina berpendapat bahwa peluang hanya datang sekali dan tidak untuk kedua kalinya, sehingga mereka tidak akan melepaskan peluang yang datang. Sekali saja peluang itu terlepas, akan sangat sulit atau bahkan mustahil untuk mendapatkannya kembali. Dan untuk mendapatkan peluang tersebut, mereka pun bergerak dengan cepat bukan hanya menunggu di tempat.

Hal ini berkaitan juga dengan prinsip waktu adalah uang, yang berarti membuang waktu adalah melepaskan uang dan keuntungan serta menolak kekayaan. Jadi mereka pun menggunakan waktu tersebut dengan efektif dan efisien agar jangan sampai ada yang terbuang sia-sia. Salah satunya adalah dengan bekerja dengan mencurahkan segala kemampuan dan bertindak dengan cepat, sehingga dapat selangkah lebih maju dibandingkan orang lain.

3. Berani Ambil Resiko

Dunia bisnis adalah dunia yang penuh resiko, mulai dari resiko untung yang sedikit, rugi, hingga bangkrut. Orang Cina berani mengambil resiko-resiko tersebut dengan menjalankan bisnis dengan sungguh-sungguh dan seoptimal mungkin. Mereka memiliki prinsip “biar kalah tetapi jangan gagal”, yang menunjukkan bahwa mereka akan bangkit lagi saat mengalami resiko-resiko tersebut. Karena selama tidak berhenti dan tidak menyerah saat jatuh, maka kita masih bisa meraih kesuksesan.

4. Tahan Banting

Prinsip bisnis orang Cina yang selanjutnya adalah tahan banting, dimana mereka rela mengorbankan berbagai hal mulai dari waktu, tenaga, hingga uang. Hal ini adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam berbisnis, sehingga mereka harus memiliki mental yang kuat dan tahan banting. Tahan banting juga dilihat dari sisi stamina yang kuat, dimana mereka selalu menjaga kesehatan agar terus dapat menjalankan bisnis mereka.

Prinsip tahan banting ini sebenarnya selaras dengan pepatah “bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian” yang juga diterapkan oleh orang Cina. Mereka percaya bahwa dengan menahan penderitaan dan kesulitan saat ini akan menghasilkan buah yang menyenangkan di kemudian hari. Jadi tidak heran jika orang Cina selalu bekerja keras dalam membangun bisnisnya dan tidak mudah goyah dengan tekanan atau hambatan yang menghadang.

5. Tidak Menyerah Pada Nasib

Bangsa Cina merupakan salah satu bangsa yang memiliki sejarah panjang yang menyakitkan, dimana mereka harus menghadapi berbagai kesulitan seperti peperangan dan kelaparan. Sejarah ini tidak membuat mereka menjadi bangsa yang lemah, namun justru membuat mereka tidak menyerah begitu saja dengan nasib. Mereka menolak untuk pasrah dengan keadaan yang terjadi dan berusaha keras agar dapat mengubah nasib tersebut.

Selain itu, orang Cina juga memiliki pandangan jauh ke depan secara positif dimana mereka percaya bahwa kehidupan seperti roda yang selalu berputar. Jika saat ini mereka berada di bawah, pasti suatu saat mereka bisa berada di atas dengan kerja keras dan usaha mereka. Pandangan positif ini juga membuat mereka dapat menemukan jalan keluar dari berbagai masalah yang dihadapi dalam menjalankan bisnis.

6. Semangat Juang Tinggi

Prinsip terakhir yang tak kalah pentingnya adalah semangat juang tinggi yang dimiliki orang Cina dalam menjalankan bisnisnya. Mereka berprinsip bahwa pebisnis adalah seorang fighter atau petarung sekaligus survivor yang harus bertahan sekuat mungkin dalam hidup ini. Saat mereka mendapatkan keuntungan pun tidak lantas menjadi terlena, tapi justru semakin memacu untuk bekerja lebih keras agar menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

Semangat juang ini memang merupakan salah satu elemen mendasar dan penting dalam menjalankan bisnis, apapun jenis bisnisnya. Karena seperti yang kita ketahui; bisnis adalah dunia yang penuh naik turun dan jatuh bangun, yang mungkin tidak pernah terduga sebelumnya. Tanpa adanya semangat juang tinggi, akan sulit mengembangkan bisnis apalagi mempertahankannya dalam waktu yang lama.

Demikianlah 6 prinsip bisnis orang Cina yang dituangkan Ann Wan Seng dalam bukunya, Rahasia Bisnis Orang Cina. Prinsip-prinsip itu dapat kita terapkan juga dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menjalankan bisnis agar dapat sukses dan bertahan lama. Semoga informasi ini bermanfaat.