Hari Kunjung Perpustakaan 2022

Langsa, Pustaka IAIN Langsa – Hari Kunjung Perpustakaan merupakan momentum penting untuk mengajak masyarakat agar berkunjung dan memanfaatkan fasilitas di perpustakaan. Bagi Pustakawan, Pemustaka dan Pegiat Literasi, tiba di bulan September merupakan sebuah keistimewaan tersendiri. Hal ini karena setiap tanggal 14 September selalu diperingati sebagai Hari Kunjung Perpustakaan. Untuk memperingati hari kunjungn ini, biasanya setiap perpustakaan memiliki cara sendiri, baik dengan mengadakan lomba maupun kegiatan literasi lainnya.

Dilansir lama Perpusnas, Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Joko Santoso mengatakan, adanya ketetapan ini dapat memberikan tujuan positif bagi gerakan aktivis intelektual di Indonesia, terutama dalam budaya membaca. Negara kita memiliki Perpustakaan Nasional (Perpusnas) yang bisa digunakan sebagai rujukan serta dapat diandalkan untuk menyediakan referensi penelitian tentang Indonesia. Selain itu, peringatan ini diharapkan dapat meningkatkan minat baca.

Sejarah Hari Kunjung Perpustakaan, ujar Joko, dimulai sejak 14 September 1995 pada saat pemerintahan Presiden Soeharto. Ini berawal dari dari Ketetapan Presiden Soeharto kepada Kepala Perpustakaan Nasional RI dengan surat nomor 020/A1/VIII/1995 pada tanggal 11 Agustus 1995. dalam surat tersebut, berisi tentang usulan pencanangan hari kunjung perpustakaan pada tanggal 14 September 1995.

“Presiden Soeharto memiliki harapan dengan adanya ketetapan tersebut dapat memberikan tujuan yang positif bagi gerakan aktivis intelektual di Indonesia, terutama di dalam menyebarkan budaya membaca generasi bangsa Indonesia,” ujarnya.

Dalam tulisan yang ditulis oleh Kepala Perpusnas pertama, Mastini Harjo Prakoso pada Majalah Himpunan Perpustakaan Chusus Indonesia (HPCI), lanjut Joko, disebutkan bahwa Indonesia pernah menjadi negara yang produktif dalam menerbitkan berbagai judul buku. Hal ini juga terkait dengan semangat Presiden Pertama Soekarno yang memang sangat menggilai membaca dan mendukung penuh untuk menjadikan penerbitan termasuk juga aktivitas membaca, pemberantasan buta huruf, \ sebagai prioritas pertama.

“Terlihat pada tahun 1963, banyak terbitan buku di Indonesia bahkan pihak swasta sudah mulai berani membangun berbagai usaha penerbitan dan buku di Indonesia. Hal ini menjadi perhatian Amerika sebagai negara Adi Kuasa. Bahkan mereka membeli buku terbitan Indonesia dengan membuka kantor cabang Perpustakaan Nasional Amerika Serikat di Indonesia,” jelasnya.

Tak hanya Amerika Serikat, Badan Literasi Belanda Koninklijk Instituut voor Taal –, Land – en Volkenkunde (KITLV) memusatkan untuk mengakuisisi terbitan indonesia di bidang ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan, Australia juga membuka perwakilan kantor Perpustakaan Nasional menunjuk agennya untuk membeli ragam buku terbitan Indonesia khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan sosial.

Dengan terbitnya Undang-undang Nomor 13 Tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya Cetak Karya Rekam, lanjutnya, serta Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, dapat dijadikan Perpusnas untuk terus menggerakkan serta memastikan karya tentang Indonesia dari berbagai macam terbitan bisa dihimpun.

Pentingnya Membaca Buku di Perpustakaan

Saat pergi ke perpustakaan, kalian dapat membaca buku dari berbagai sumber literasi. Sumber ini dapat berupa buku cetak, jurnal, e-book, dan masih banyak lainnya. Berikut beberapa manfaat pentingnya membaca buku:

  • Meningkatkan pemahaman yang positif
  • Meningkatkan pola pikir yang kritis dalam segala hal
  • Meningkatkan budaya literasi
  • Memperkuat dan mengembangkan budi pekerti yang baik

Nah, itulah sejarah dan tujuan penetapan 14 September sebagai Hari Kunjungan Perpustakaan. Sebuah momen untuk meningkatkan minat baca dan memberikan tujuan positif bagi bangsa Indonesia.

“Selamat Hari Kunjung Perpustakaan 2022, Jadikan perpustakaan tempat ternyaman menggali pengetahuan, Mari kunjungi perpustakaan dan bukalah jendela pengetahuan.”