Pelaksanaan Upacara Senin Pagi di Akhir Bulan Mei

Langsa, Senin (30/05/2022) – Bertempat di halaman Perpustakaan IAIN Langsa. Seluruh staff perpustakaan melaksanakan kegiatan upacara senin rutin yang dimulai pada pukul 08.00 WIB. Meskipun sinar terik matahari pagi begitu panas, namun upacara tetap berlangsung khidmat. Pembina yang bertugas dalam upacara adalah Nazariah, S.HI, beliau bertugas di bagian Pelayanan Pengembalian.

Dalam amanatnya, Nazariah mengusung tema tentang tafakur. Berasal dari bahasa Arab, tafakur berarti berpikir sedangkan tadzakkur adalah mengingat. Tafakur adalah Merenungkan/mengingat kita sebagai manusia sudah bermamfaatkah dalam kehidupan kita kepada orang lain. Manusia yang paling baik di sisi Allah adalah manusia yang paling bermanfaat kepada manusia lainnya. Dengan sering kita melakukan tafakur diri, mengingat kematian paling tidak kita sedikit tertahan untuk melakukan dosa kepada Allah SWT. Hidup di dunia hanya sementara ibarat kita berteduh di bawah pohon selanjutnya kita akan melanjutkan perjalanan yg hakiki yaitu akhirat kelak. Kita tidak tahu kapan dan dimana Allah akan memanggil kita. Maka, berbuat baiklah selama hidup.

Dalam surah Az-Zariyat ayat 56 Allah berfirman : وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

Yang artinya: Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.

Menjaga hubungan dengan Allah (hablun minallah) dan menjaga hubungan antar sesama manusia (hablun minannas) merupakan hal yang sangat penting bagi seorang hamba yang menginginkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Menjaga hablun minallah tentu saja dilakukan dengan memaksimalkan ibadah kepada-Nya dengan mempelajari dan mengamalkan segala konsekuensinya. Sementara menjaga hablun minannaas bukan berarti mencari ridha manusia dengan mengorbankan konsekuensi hablun minallah. Menjaga hubungan dengan sesama manusia memang perkara yang penting. Namun, menjaga hubungan dengan Allah Ta’ala adalah perkara yang jauh lebih penting. Tentu saja manusia yang cerdas adalah yang mampu menjaga hubungannya sesama manusia tanpa melanggar segala konsekuensi yang dapat merusak hubungannya dengan Alla Ta’ala.

“Mari kita sama2 bertafakur diri dengan mengingat kematian, karena semakin sering kita mengingat kematian dapat menahan diri untuk berbuat dosa dan Mari kita saling Nasehat menasehati dalam kebenaran dan nasehat menasehati dalam kesabaran serta senantiasa intropeksi diri kita sehingga kehadiran kita dapat bermamfaat bagi orang lain”, Jelas Nazariah.