Apa Itu Narkoba ???

Langsa, Pustaka IAIN Langsa- Peringatan Hari Antinarkoba International (HANI) telah berlangsung pada hari Minggu (26 Juni 2022), Dilansir dari United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), HANI 2022 mengusung tema “Addressing Drug Challanges In Health And Humanity Crises” atau mengatasi tantangan permasalahan narkotika dalam krisis kesehatan dan manusia, kondisi krisis dunia semakin banyak munculnya narkotika sintetis jenis baru yang sulit dikendalikan.

Karena itulah tema Hari Anti Narkoba Sedunia tahun ini diangkat untuk melindungi hal kesehatan atas orang-orang yang rentan di masa krisis. Anak-anak, remaja, pengguna narkoba, dan orang-orang yang memerlukan akses ke obat-obatan berisiko seperti psikotropika, mesti mendapatkan perhatian agar tidak menyalahgunakan narkoba.

Hari Anti Narkoba Sedunia turut menjadi momentum untuk berbagi temuan penelitian, data berbasis bukti dan fakta yang menyelamatkan jiwa, serta terus memanfaatkan semangat solidaritas bersama. Semua orang diajak mengambil sikap tegas terhadap informasi salah dengan sumber yang salah. Sebaliknya, mereka terus diajak berkomitmen hanya membagikan informasi berbasis data nyata dengan didukung ilmu pengetahuan mengenai obat-obatan dan penyelamatan jiwa.

Sejarah Hari Antinarkoba International

26 Juni sebagai Hari Anti Narkoba Internasional sudah berlangsung sejak tahun 80-an. Tepatnya pada 26 Juni 1988, UNODC melaksanakan peringatan tersebut untuk pertama kali. Penetapannya disahkan dalam resolusi 42/112 pada 7 Desember 1987 dalam Majelis Umum PBB. Peringatan itu sebenarnya memiliki tajuk lengkap Hari Internasional Menentang Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba. Selanjutnya, nama peringatan dikenal lebih singkat dengan sebutan Hari Anti Narkoba Sedunia. Mengutip situs BNN, peringatan Hari Anti Narkoba Sedunia tiap tahun berguna dalam memperkuat aksi universal untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba. Dalam sebuah laporan yang dirilis PBB menyebutkan, pengguna narkoba di tahun 2018 telah mencapai 269 juta orang. Angka ini melonjak pesat sebagai 30 persen dari pengguna di tahun 2009. Bahkan, pada Laporan Obat Dunia juga ditegaskan bahwa lebih dari 35 juta orang telah mengalami gangguan penggunaan narkoba. Peredaran narkoba pun saat ini mulai lebih terang-terangan. Pedagang senantiasa mencari cara baru untuk bertransaksi dan mendistribusikan stok narkobanya. Mereka tidak jarang bertransaksi di pasar gelap hingga mengirimkan pesanan melalui pos.

Jenis-Jenis Narkoba

1. Morfin

Morfin berasal dari kata morpheus (dewa mimpi) adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat, yang ditemukan pada opium. Zat ini bekerja langsung pada sistem saraf pusat sebagai penghilang rasa sakit. Cara penggunaan dengan disuntikkan ke otot atau pembuluh darah.

Gejala fisik pengguna:

  • Pupil mata menyempit
  • Melambatnya denyut nadi
  • Tekanan darah menurun
  • Suhu badan menurun
  • Mengalami kelemahan pada otot, akan tetapi jika sudah kecanduan akan mengalami kejang otot.

Efek samping pemakaian:

  • Menurunnya kesadaran pengguna
  • Menimbulkan euforia
  • Kebingungan
  • Berkeringat
  • Dapat menyebabkan pingsan dan jantung berdebar-debar
  • Menimbulkan gelisah dan perubahan suasana hati
  • Mulut kering dan warna muka berubah
  • Mengalami kejang lambung
  • Produksi air seni berkurang
  • Mengakibatkan gangguan menstruasi dan impotensi

2. Heroin/putaw

Heroin dihasilkan dari pengolahan morfin secara kimiawi. Akan tetapi, reaksi yang ditimbulkan heroin menjadi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri sehingga mengakibatkan zat ini sangat mudah menembus ke otak.

Cara penggunaan dengan disuntikkan ke anggota tubuh atau dihisap.

Efek atau gejala fisik yang dialami pengguna:

  • Melambatnya denyut nadi
  • Tekanan darah menurun
  • Otot menjadi lemas
  • Pupil mengecil
  • Hilang kepercayaan diri
  • Suka menyendiri
  • Seringkali berdampak kriminal, misalnya berbohong, menipu
  • Kesulitan saat buang air besar
  • Sering tidur
  • Kemerahan dan rasa gatal pada hidung
  • Gangguan bicara (cadel)

3. Ganja/Kanabis/mariyuana

Ganja adalah tumbuhan budidaya yang menghasilkan serat dan kandungan zat narkotika terdapat pada bijinya. Ganja merupakan satu di antara jenis narkotika yang dapat mengakibatkan kecanduan berlebih.

Cara penggunaannya dengan cara dipadatkan menyerupai rokok lalu dihisap.

Efek atau gejala fisik yang dialami pengguna:

  • Denyut nadi dan jantung lebih cepat
  • Mulut dan tenggorokan terasa kering
  • Sulit dalam mengingat
  • Sulit diajak berkomunikasi
  • Kadang-kadang terlihat agresif
  • Mengalami gangguan tidur
  • Sering merasa gelisah
  • Berkeringat
  • Nafsu makan bertambah
  • Sering berfantasi
  • Euforia

4. Kokain

Kokain merupakan berasal dari tanaman erythroxylon coca di Amerika Selatan. Biasanya daun tanaman ini dimanfaatkan untuk mendapatkan efek stimulan, yaitu dengan cara dikunyah.

Kokain mempunyai dua bentuk, yakni kokain hidroklorida dan kokain free base. Adapun cara pemakaian kokain adalah dengan cara dihirup atau sebagai bahan campuran rokok.

Efek atau gejala fisik yang dialami pengguna:

  • Dapat memberikan efek kegembiraan yang berlebihan bagi si pengguna
  • Sering merasa gelisah
  • Menurunnya berat badan
  • Timbul masalah pada kulit
  • Mengalami gangguan pernapasan
  • Sering kejang-kejang
  • Sering mengeluarkan dahak
  • Mengalami emfisema (kerusakan pada paru-paru)
  • Turunnya selera makan
  • Mengalami paranoid
  • Mengalami gangguan penglihatan
  • Sering merasa kebingungan

5. LSD atau Lysergic Acid/Acid/Trips/Tabs

LSD adalah jenis narkotika yang tergolong halusinogen. Biasanya berbentuk lembaran kertas kecil, kapsul, atau pil. Cara pemakaiannya dengan diletakkan di lidah.

Narkotika ini akan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian, dan akan berakhir efeknya setelah delapan hingga 12 jam.

Efek atau gejala fisik yang dialami pengguna:

  • Sering berhalusinasi mengenai berbagai kejadian, tempat, warna, dan waktu
  • Sering terobsesi dengan apa yang ada dalam halusinasinya
  • Sering juga mengalami paranoid akibat hal-hal yang dihalusinasikannya
  • Denyut jantung dan tekanan darahnya meningkat
  • Diafragma mata melebar
  • Mengalami demam
  • Sering depresi dan merasa pusing
  • Memiliki rasa panik dan takut yang berlebihan
  • Mengalami gangguan persepsi.

6. Opiat/opium

Opiat adalah zat berbentuk bubuk yang dihasilkan oleh tanaman yang bernama papaver somniferum. Kandungan morfin dalam bubuk ini biasa digunakan untuk menghilangkan rasa sakit.

Cara penggunaan opiat dengan cara dihisap. Adapun efek/gejala yang timbul dari narkotika jenis ini antara lain:

  • Memiliki semangat yang tinggi
  • Sering merasa waktu berjalan begitu lambat
  • Merasa pusing/mabuk
  • Birahi meningkat
  • Timbul masalah kulit di bagian mulut dan leher
  • Sering merasa sibuk sendiri

7. Kodein

Kodein adalah sejenis obat batuk yang biasa digunakan/diresepkan oleh dokter, namun obat ini memiliki efek ketergantungan bagi si pengguna.

Kodein merupakan hasil proses dari metilasi morfin. Cara penggunaannya dengan dihisap.

Efek atau gejala fisik yang dialami pengguna:

  • Mengalami euforia
  • Sering mengalami gatal-gatal
  • Mengalami mual dan muntah
  • Mudah mengantuk
  • Mulut terasa kering
  • Mengalami hipotensi
  • Mengalami depresi
  • Sering sembelit
  • Mengalami depresi saluran pernapasan

8. Metadon

Efek yang ditimbulkan dari jenis narkotika ini mirip seperti heroin. Adapun efek/gejalanya antara lain:

  • Mengalami sembelit
  • Sering mengantuk, tetapi tidak bisa tidur
  • Pada wanita hamil dapat mengalami keguguran/bayi premature
  • Mengalami koma

9. Barbiturat

Biasa digunakan sebagai obat tidur. Cara kerjanya memengaruhi sistem saraf. Efek dari mengonsumsi barbiturat terlihat dalam tiga hingga enam jam.

Efek atau gejala fisik yang dialami pengguna:

  • Sering sembrono
  • Euforia
  • Sering merasa kebingungan
  • Mengalami pingsan
  • Mengalami masalah pernapasan

10. Ekstasi

Ekstasi adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai obat yang dapat mengakibatkan penggunanya menjadi sangat aktif. Ekstasi dapat berbentuk tablet, pil, serta serbuk.

Nama lain dari psikontropika jenis ini adalah inex, metamphetamines.

Efek yang timbul dari penggunanya, antara lain:

  • Timbulnya euforia
  • Mengalami mual
  • Dehidrasi
  • Timbul percaya diri yang berlebih
  • Sering merasa kebingungan
  • Meningkatnya denyut jantung, suhu tubuh, dan tekanan darah
  • Mengalami pusing, bahkan pingsan
  • Terganggunya daya ingat dan jika dipakai dalam jangka panjang dapat merusak otak
  • Mengalami gangguan mental

11. Sabu-sabu

Sabu-sabu merupakan zat yang biasanya digunakan untuk mengobati penyakit yang parah, seperti gangguan hiperaktivitas kekurangan perhatian atau narkolepsi.

Cara penggunaan sabu-sabu adalah dengan jalan dihisap.

Efek atau gejala fisik yang dialami pengguna:

  • Jantung berdebar-debar
  • Naiknya suhu tubuh
  • Mengalami insomnia
  • Timbul euforia
  • Nafsu makan menghilang
  • Kekurangan kalsium
  • Mengalami depresi yang berkepanjangan

12. Sedatif – hipnotik

Nama lain dari jenis psikontropika ini adalah Benzodiazepin/BDZ, BK, Lexo, MG, Rohip, Dum. Cara pemakaiannya dengan diminum atau bisa juga disuntikkan intravena atau anus.

Efek atau gejala fisik yang dialami pengguna:

  • Sulit mengendalikan diri
  • Menjadi acuh
  • Mengalami gangguan konsentrasi
  • Mengalami kebingungan
  • Euforia
  • Kalau berjalan menjadi sempoyongan
  • Mengalami slurred speech (berbicara sambil menelan)

13. Nipam

Nipam adalah sejenis pil koplo yang dikonsumsi untuk mengurangi anseitas (kegelisahan yang terus-menerus). Biasanya digunakan secara bersamaan dengan minuman beralkohol, yang sebenarnya dapat berisiko bahaya bagi penggunanya.

Efek atau gejala fisik yang dialami pengguna:

  • Mengalami cadel saat berbicara
  • Jalan sempoyongan
  • Wajah menjadi kemerahan
  • Menjadi banyak bicara
  • Kurang fokus
  • Turunnya kesadaran

14. Angel Dust (PCP/phencyclidine)

Angel dust termasuk halusinogen. Zat ini dikonsumsi sebagai sampingan oleh pengguna narkoba terutama di Amerika Serikat.

Obat ini diproduksi dalam bentuk bubuk dan bentuk cair, biasanya disemprotkan ke bahan berdaun seperti ganja, mint, oregano, peterseli, jahe, dan rokok.

Efek atau gejala fisik yang dialami pengguna:

  • Sering berhalusinasi
  • Gangguan fungsi motorik
  • Meningkatnya detak jantung
  • Suhu tubuh meningkat

15. Speed

Speed atau biasa disebut methamphetamine, merupakan stimulan sistem saraf pusat yang kuat dan adiktif. Obat ini berbentuk bubuk dan berwarna putih, tidak berbau, dan berasa pahit.

Methamphetamine merupakan stimulan yang kuat dan tahan lama karena mampu menembus sistem saraf pusat lebih mudah daripada amfetamin. Cara pemakaiannya bisa dicampurkan pada rokok, dihisap, atau disuntikkan.

Efek atau gejala fisik yang dialami pengguna:

  • Menjadi hiperaktif
  • Banyak bicara
  • Nafsu makan menurun
  • Libido meningkat
  • Meningkatnya denyut jantung, suhu tubuh dan tekanan darah
  • Pupil mata melebar
  • Insomnia
  • Tangan gemetar (tremor)
  • Sering gugup
  • Cepat marah
  • Sering mengalami kebingungan dan cemas
  • Sering berhalusinasi

16. Demerol

Damerol adalah sejenis narkoba yang digunakan sebagai penghilang rasa sakit dan nyeri. Bagi penderita asma dilarang keras mengkonsumsinya. Obat ini juga memberikan efek kecanduan.

Efek atau gejala fisik yang dialami pengguna:

  • Melambatnya sistem pernapasan dan detak jantung
  • Mengantuk
  • Kelemahan pada otot
  • Berkeringat
  • Gangguan pada pupil
  • Pingsan

17. Alkohol/etanol

Alkohol adalah senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon. Alkohol mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing berupa karbon yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik yang dihisap.

Efek atau gejala fisik yang dialami pengguna:

  • Teler/mabuk
  • Menyebabkan kegagalan pernapasan akut seperti yang terjadi pada bahaya formalin.
  • Menghilangkan kesadaran
  • Dapat mengakibatkan kematian

18. Nikotin

Nikotin adalah senyawa kimia yang dihasilkan secara alami oleh tumbuh-tumbuhan sejenis suku terung-terungan seperti tembakau dan tomat. Nikotin merupakan satu di antara racun saraf.

Adapun efek dari penggunaan nikotin antara lain:

  • Meningkatkan denyut jantung
  • Meningkatnya kadar gula dalam darah
  • Menimbulkan efek segar setelah memakainya
  • Menimbulkan euforia
  • Nafas terasa berat
  • Dapat mengakibatkan kanker dan stroke

19. Kafein

Kafein adalah zat adiktif yang bekerja untuk memengaruhi sistem metabolisme dan saraf pusat.

Adapun beberapa efek yang ditimbulkan zat ini antara lain:

  • Saat pengguna mulai menghentikan pemakaian zat ini, dapat menimbulkan pusing, ngantuk, pemarah, serta timbul kecemasan
  • Gangguan mood
  • Meningkatnya stres
  • Mempercepat rusaknya tulang
  • Meningkatkan gula darah
  • Meningkatnya tekanan darah
  • Meningkatnya detak jantung
  • Insomia
  • Meningkatkan kadar asam dalam perut
  • Mempercepat penuaan dini
  • Gangguan prostat

Sumber: BNN