Jadikan Rasa Syukur Sebagai Budaya Kerja

Langsa, Senin (15/08/2022) Cuaca mendung mengiringi pelaksanaan upacara hari ini dan diikuti oleh semua staf dan Cleaning service di unit perpustakaan. Sama seperti senin yang sebelumnya, Petugas yang menjadi pembina selalu berganti-ganti sesuai jadwal yang telah ditentukan. Staf Bidang Administrasi Perpustakaan, Susilawati, M.Pd bertugas menjadi pembina upacara. Sebagai pembina upacara, Susi menjelaskan mengenai pentingnya menjadikan sifat syukur sebagai budaya kerja.

Sebagai manusia biasa, ada kalanya kita merasa sangat bersemangat dan termotivasi untuk bekerja. Namun, ada saatnya kita merasa tidak bersemangat dan kehilangan fokus. Rasa syukur akan mengingatkan kita bahwa sebuah pekerjaan yang kita miliki sekarang adalah anugerah dari Tuhan. Sehingga, ketika kita mendapat ujian yang menjatuhkan semangat kita di dalam pekerjaan, otak kita bisa kembali mengingat bahwa tidak semua orang bisa memiliki pekerjaan seperti kita. pekerjaaan kita adalah impian orang lain.

Allah berfirman dalam Surat Ibrahim Ayat 7:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

Oleh karenanya, pentingnya memiliki rasa syukur, Karena dengan bersyukur, kita tidak akan membanding-bandingkan pekerjaan kita dengan pekerjaan orang lain. Kita hanya fokus berkompetisi dengan diri sendiri, fokus untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas diri sehingga lebih mudah mencapai kesuksesan di masa mendatang.