Tata Cara Sholat Idul Fitri Sesuai Sunnah

Pustaka-Dalam tradisi bangsa Indonesia, Hari Raya Idul Fitri terkenal dengan nama Lebaran. Para ahli  bahasa menyebut bahwa kata Lebaran salah satunya berasal dari bahasa Jawa yakni ‘lebar’ yang memiliki arti ‘selesai’. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri, kata Lebaran dimaknai sebagai hari raya umat Islam yang jatuh pada 1 syawal setelah selesai menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan.

Setelah menjalani puasa Ramadhan selama satu bulan, umat Islam akhirnya merayakan Idul Fitri 1443 pada hari ini, Selasa (2/5/2022). Amalan yang pertama kali dilakukan pada pagi hari raya idul fitri adalah melaksanakan Sholat Idul Fitri, Dalam pelaksanaanya, shalat Idul Fitri biasanya dilakukan di tanah lapang atau mesjid yang bertujuan sebagai wujud syiar Islam dan silaturrahim di antara kaum muslimin. Hukum shalat Idul Fitri adalah sunah. Seperti telah dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim berikut ini:

“ Rasulullah saw biasa keluar pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha menuju tanah lapang.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Oleh para ulama, salat Idul Fitri sangat dianjurkan (sunah muakkadah) untuk dilaksanakan berjemaah. Imam Syafi’i dalam kitabnya Al-Umm menjelaskan hukum salat Idul Fitri berjemaah dan sendiri-sendiri. Tata cara shalat Idul Fitri mungkin perlu diingat kembali oleh seorang muslim. Dikarenakan pelaksanaan Sholat Idul fitri hanya dilakukan selama satu kali dalam setahun. Besar kemungkinan umat muslim sering lupa tentang cara melakukan sholat Idul Fitri.

Tata cara pelaksanaan Sholat Idul Fitri di Indonesia diatur pemerintah melalui Kementerian Agama. Kementerian Agama telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 08 Tahun 2022. Edaran Menag tersebut berisikan panduan untuk mengerjakan sholat Idul Fitri di masa pandemi. Melalui aturan yang ditandatangani oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas pada 29 Maret 2022 tersebut, penyelenggaraan sholat Idul Fitri disesuaikan dengan status level PPKM wilayah masing-masing. Bagi pengurus dan pengelola masjid atau musala yang menggelar sholat berjamaah pun diwajibkan untuk memastikan penerapan protokol kesehatan selama kegiatan berlangsung.

Untuk itu, diperlukan pemahaman tata cara sholat Idul Fitri sesuai sunnah baik secara berjamaah atau sendiri sesuai dengan aturan pelaksanaan sholat Idul Fitri di wilayah masing-masing. Berikut panduannya dari Kemenag.

A. Tata cara sholat Idul Fitri berjamaah
Sebelum imam dan makmum berniat, sholat Idul Fitri dimulai tanpa ada azan dan iqamah karena tidak disunnahkan. Cukup didahului dengan seruan ash shalatu jami’ah.

1. Membaca niat sholat Idul Fitri:

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا/مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Usholli sunnatan ‘iidil fithri rok’ataini ustaqbilal qiblati adaa-an ma’muuman/imaaman lillahi ta’aala

Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam/makmum karena Allah SWT.”

2. Takbiratul ihram dan membaca doa iftitah

3. Setelah membaca doa iftitah, baca takbir tambahan sebanyak tujuh kali pada rakaat yang pertama:

اللهُ اَكْبَرُ

Bacaan latin: Allahu akbar

Artinya: Allah Maha Besar

Kemudian, di sela-sela bacaan takbir tersebut dianjurkan membaca zikir berikut:

سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ

Bacaan latin: Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar wa laa hawla wa laa quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘azhiimi

Artinya: “Maha suci Allah, segala pujian bagiNya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku. Dan tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung,”

4. Membaca surah al Fatihah, lalu dianjurkan membaca surah pendek yakni, surah al A’la

5. Rukuk dengan thuma’ninah

6. I’tidal dengan thuma’ninah

7. Sujud dengan thuma’ninah

8. Duduk di antara dua sujud dengan thuma’ninah.

9. Sujud kedua dengan thuma’ninah.

10. Tata cara sholat Idul Fitri berjamaah selanjutnya yakni, duduk istirahat sejenak (sedurasi bacaan subhānallāh) sebelum bangun untuk melaksanakan rakaat kedua.

11. Takbir intiqal (takbir yang mengiringi bangun dari posisi duduk ke posisi diri)

12. Melanjutkan rakaat kedua dengan membaca takbir tambahan sebanyak lima kali dan membaca zikir yang sama pada sela-sela takbir seperti rakaat pertama

13. Membaca surah al Fatihah, lalu dianjurkan membaca surah pendek yakni, surah Al Ghasyiyah

14. Rukuk dengan thuma’ninah

15. I’tidal dengan thuma’ninah

16. Sujud dengan thuma’ninah

17. Duduk di antara dua sujud dengan thuma’ninah.

18. Sujud kedua dengan thuma’ninah

19. Duduk tasyahhud akhir (tawarruk)

20. Salam

B. Tata cara sholat Idul Fitri sendiri
Imam al Muzani meriwayatkan dari gurunya, Imam Syafi’i, dalam kitab ringkasan kitab induk Imam Syafi’i menyebutkan bahwa sholat Idul Fitri boleh dilakukan sendirian di rumah. Tata cara juga tidak jauh berbeda dengan sholat berjamaah.

Namun, perbedaannya terletak pada bacaan niatnya. Berikut bacaan niat sholat Idul Fitri sendiri:

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً للهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Usholli sunnatan ‘iidil fithri rok’ataini ustaqbilal qiblati adaa-an lillahi ta’aala

Artinya: “Aku berniat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat karena Allah SWT.”

Di samping itu, tata cara sholat Idul Fitri sendiri di rumah tidak perlu mengeraskan suara atau pun melakukan khotbah. Kecuali, pengerjaannya dilakukan secara berjamaah di rumah.

Demikianlah uraian tentang tata cara melaksanakan shalat Idul Fitri. Berdasarkan penjelasan diatas menunjukkan betapa shalat Id merupakan ibadah yang sangat penting dalam kedudukan syariah, terutama jika dipandang demi kepentingan syiar dan sebagai ajang silaturahmi sesama Muslim.

Sumber : Detik.com & Kemenang.go.id