Selamat Tahun Baru Islam 1444 H

Pustaka IAIN Langsa – Euforia pergantian tahun maseh menjadi momen yang dipenuhi sebagai moment bahagia bersama dengan berbagai aktivitas seperti berkumpul di hotel, cafe, atau sekedar di depan rumah bersama kelurga untuk sekedar makan bersama, bakar-bakar jagung, ikan, menyulut petasan,dan lain-lainnya. Begitulah gambaran perilaku manusia menyikapi malam pergantian tahun yang di peringati setiap 01 Januari. Padahal Momen itu bukanlah budaya kita sebagai umat muslim.

Rasulullah SAW pernah bersabda:

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

Artinya: “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.” HR. Abu Daud no. 4031, dishahihkan oleh Al Albani

Melalui hadist diatas, Nabi Muhammad SAW melarang perayaan tahun baru, Allah SWT juga melarang kita menghadiri atau mengikuti perayaan hari raya orang musyrik karena euphoria tahun baru lebih banyak sisi kemudhorotannya daripada kemaslahatannya, bahkan akan mempengaruhi akhlak dan amalan seorang muslim, karena hal tersebut juga adalah moment ajang membuka aurat dan mengumbar daya tarik seksual, campur baur antara laki-laki dan perempuan yang bahkan bisa berujung pada aktivitas seks bebas, peredaran narkoba dan minuman keras, hingga situasi yang memancing kerusuhan dalam riuhnya konser musik.

Namun bagi kita umat muslim momen pergantian tahun sebenarnya yaitu pada 1 muharam, perayaan tahun baru tahun ini jatuh pada 10 juli 2022. sebagaimana kita ketahui bahwa, bulan muharam merupakan awal bulan yang menandakan pergantian tahun dalam kalender hijriah. sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriah, maka mengawali tahun baru dengan ibadah puasa sangatlah dianjurkan.

Mengerjakan puasa pada bulan Muharam adalah keutamaan bagi umat Islam, seperti yang diriwayatkan dari jalur Humaid bin Abdurrahman al-Humairi. Abu Hurairah mengisahkan, Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baiknya puasa setelah Ramadan adalah puasa pada bulan Muharam, dan sebaik-baiknya ibadah setelah ibadah wajib adalah salat malam” (H.R. Muslim).

Momentum perayaan tahun baru islam semestinya kita dijadikan sebagai ajang muhasabah diri, yaitu mengintrospeksi diri sejauh mana telah melakukan kebaikan dan mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat yang kekal abadi. Muhasabah diri akan mengingatkan kita sejauh mana kelalaian kita selama ini, sementara waktu yang terus berjalan, bermakna bahwa kesempatan hidup di dunia terus semakin berkurang.

Selamat Tahun Baru Islam 1444 H, Semoga Tahun Baru ini, Allah SWT senantiasa memberikan kita keberkahan umur dan kekuatan dalam beribadah maupun beraktivitas sebagai muslim yang baik, Berkah dalam segala urusan dunia dan akhirat.