Bedah Buku karya Taufiq Abdul Gani, Kepala Pusdatin Perpusnas RI

Langsa, Pustaka IAIN Langsa- Dr. Taufiq Abdul Gani, S.Kom, M.Eng,Sc adalah sosok yang sangat dikagumi bagi kalangan akademisi, terutama bagi kalangan perpustakaan, nama beliau mulai dikenal dalam dunia perpustakaan selama menjabat menjadi kepala perpustakaan Universitas Syiah Kuala. Semasa periode jabatannya, Beliau berhasil membuat perubahan besar bagi perpustakaan USK, terutama di bagian pengembangan teknologi informasi, yang berhasil mengharumkan nama perpustakaan USK ke manca negara. Berbagai terobosan dan Inovasi dilakukan, seperti open educational resource, sebuah layanan untuk mendapatkan buku secara gratis dan layanan peminjaman buku mandiri yang mengandalkan teknologi.

Dr. Taufiq Abdul Gani, S.Kom, M.Eng,Sc lahir di Banda Aceh, 10 April 1969 adalah seorang dosen di Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, Meskipun beliau tidak berlatar belakang dunia perpustakaan, Namun beliau berhasil memodifikasi sistem konvesional perpustakaan dengan kemajuan teknologi informasi. Berkat terobosan ini menjadikan unit perpustakaan menjadi tujuan studi banding bagi perpustakaan lain di seluruh Indonesia.

Sekilas gambaran sosok hebat yang mengantarkan perpustakaan USK untuk meraih SNI Award kategori perunggu dari Pemerintah RI, Kini beliau menjabat sebagai Kepala Pusat Data dan Informasi di Perpustakaan Nasional RI, Berdasarkan pengalaman beliau dalam mengelola organisasi tersebut, Topgan menerbitkan Sebuah buku Autobiografi yang berjudul “Impikan dan Lakukan: Sebuah Kisah Hidup Taufiq A. Gani”.

Buku autobiografi Kepala Pusat Data dan Informasi Perpustakaan Nasional RI, Taufiq A. Gani, berjudul “Impikan dan Lakukan: Sebuah Kisah Hidup Taufiq A. Gani”, yang belum lama ini diluncurkan, akan dibedah dalam event bertajuk “USK Library Fiesta 2022” pada Jum’at tanggal 20 Mei 2022. Awalnya panitia membatasi jumlah peserta sebanyak 50 orang saja, tetapi yang hadir lebih dari tiga kali lipatnya, Sementara yang mengikuti secara virtual via Zoom mencapai 200 lebih peserta. Dalam Kesempatan ini, Perpustakaan IAIN Langsa Mengutus 3 Orang peserta untuk mengikuti kegiatan bedah buku secara virtual. Utusan dari perpustakaan IAIN langsa, yaitu Susilawati, M.pd, Siti Suci Handayani, S.IP dan Kurnia Safitri, S.IP

Bedah Buku ini berlangsung dari pukul 09.00-12.00 WIB, Kegiatan ini dibuka oleh Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan, IPU dan menghadirkan dua pembedah, yaitu dosen Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia, Dr. Luki Wijayanti, S.S. M.Hum., dan Jurnalis Senior Serambi Indonesia, Yarmen Dinamika, Serta dipandu oleh akademisi UIN Ar-Raniry, Zikrayanti, M.Lis

Perjalanan kariernya selama membangun UPT Perpustakaan menjadi salah satu bagian penting dalam buku ini. Di samping, ia juga menceritakan pengalaman hidupnya yang sarat perjuangan mulai dari masa kecil hingga SMA yang dihabiskan di Banda Aceh, kemudian dilanjutkan di Surabaya ketika kuliah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), hingga ke Malaysia saat menempuh studi S2 dan S3.

Dalam kesempatan itu, Kepala Perpustakaan USK, Prof Marwan mengapresiasi lahirnya buku autobiografi Taufiq A Gani. “Banyak inspirasi yang kita temukan dari Pak Taufiq kita jalankan di sini, baik di perpustakaan maupun dalam periode kepemimpinan di USK. USK belajar sedikit banyak juga dari Pak Taufiq, Beliau selalu punya dream, USK juga punya dream, salah satunya kedepan ingin menjadi perguruan tinggi negeri berbadan hukum dan insyaAllah segera terwujud. Orang hidup harus selalu punya dream, kalau tidak akan mati,” ujarnya.

Sementara itu, Yarmen Dinamika sebagai pembedah utama memaparkan pencapaian-pencapaian Taufiq A Gani selama memimpinn UPT. Perpustakaan USK. Diantara pencapaian itu adalah pengembangan informasi teknologi yang ditandai dengan lahirnya terobosan berbasis Informasi Teknologi seperti Teknologi RFID (Radio Frequency Identification), Electronic These and Dissertation dan pengembangan Unsyiah Integrated Library Information System.

“Banyak sekali terobosan lain yang dilakukan oleh pak Topgan dan itu ditulis dengan baik di dalam buku ini,” kata yarmen, meski begitu yarmen juga menemukan adanya beberapa kesalahan ketik (tipo). Catatan lainya adalah tidak adanya catatan kaki untuk menjelaskan beberapa hal yang memerlukan informasi tambahan, seperti peristiwa bersejarah Prang Cumbok.

Selanjutnya, Dr. Luki mengatakan bahwa daya pikat sebuah buku terletak pada dua hal, yaitu tampilan dan isi. Sampul buku ini menurut luki sangat memikat karena merepresentasikan sosok maupun pribadi seorang Topgan yang dinilai khas dengan senyum dan matanya yang tajam. “Buku ini sangat eye catching, selain ukuran buku yang mudah dipegang dan ringan sehingga mudah dibawa-bawa. Pemilihan kertas yang bukan warna putih (Bleaching) selain ramah lingkungan juga membuat mata nyaman ketika membacanya, “Katanya.

Taufiq menuliskan buku ini sejak awal 2020. Saat itu, ketika pandemi Covid-19 mulai melanda Aceh, aktivitasnya pun turut berubah. Dari yang sebelumnya banyak dilakukan secara offline, beralih menjadi aktivitas online. Taufiq memanfaatkan anjuran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk menuliskan kisah hidupnya.

“Buku ini juga bisa dibaca secara gratis di Google Book melalui tautan https://impikanlakukan.topgan.id/baca. Jadi, bagi yang ingin menghadiri bedah buku itu dan ingin dapat gambaran seperti apa kisahnya, bisa baca di sana,” ujar Taufiq yang juga pernah dipercayakan menakhodai USK Press sebelum meniti karier di level nasional.

Sumber: acehonline.co