Gallery, Library, Aceh Culture atau disingkat GLAC merupakan sebuah inovasi dalam manajemen perpustakaan. Pada dasarnya GLAC adalah pusat dokumentasi manajemen pengetahuan yang berfungsi mentransfer informasi dan pengetahuan kepada pengguna informasi (Rahmadani & Sri, 2022). GLAC didirikan untuk melestarikan dan mempromosikan keanekaragaman budaya Aceh. Inisiatif ini bertujuan untuk menjaga kearifan budaya lokal, seperti upacara tradisional, tarian, dan ritual dari ancaman kepunahan akibat meningkatnya pengaruh budaya asing di kalangan pemuda. Selain itu, GLAC berfungsi sebagai pusat dokumentasi budaya Aceh, menyediakan platform untuk mengumpulkan, menyajikan, memproses, dan melestarikan berbagai pengetahuan budaya. GLAC menyediakan informasi dalam bentuk digital maupun tercetak dengan menampilkan budaya dan Adat Aceh (Nurjannah, dkk.,2023). GLAC di tempatkan dalam satu ruangan khusus pada perpustakaan IAIN Langsa. Dengan memanfaatkan perpustakaan yang ada di lingkungan Perguruan Tinggi, GLAC akan berkontribusi untuk menjaga warisan Aceh dan membangun fondasi yang kuat untuk pelestarian budaya lokal.

Pada masa kesulthanan Iskandar Muda (1607-1636) muncul ungkapan “Matee Aneuk Meupat Jeurat, Matee Adat pat Tamita”(meninggal anak ada kuburannya, mati adat mau cari dimana). Mati adat disini bermakna hilang. Kalau adat Aceh telah hilang dari lingkungan masyarakat, dimana kita dapat menemukannya lagi?. Ungkapan ini muncul saat Sultan Iskandar Muda (Po Teumeureuhom) memancung anaknya sendiri yang merupakan Putra Mahkota karena melakukan perzinahan. Begitu kuatnya keinginan beliau mempertahankan adat istiadat indatu (Butanus Salatin, Nuruddin Ar-Raniry,1636).

Akibat peristiwa tersebut munculah hadih maja yang berbunyi “Adat Bak Po Teumeureuhom”. Bagi masyarakat Aceh, “Adat Bak Po Teumeureuhom” merupakan panduan untuk menajalankan Adat Istiadat dalam kehidupan sehari-hari dan hari-hari khusus. Implementasi adat istiadat dapat dilihat dalam pelaksanaan Pernikahan, Tarian, Seni Rupa, Peringatan bulan-bulan suci Islam, Kegiatan menyambut bulan Ramadhan, Hikayat dan Peusijuk.

Berdasarkan “Adat Bak Po Teumeureuhom” inilah perpustakaan IAIN langsa menciptakan GLAC yang digunakan untuk menampilkan adat-istiadat yang ada di Aceh untuk menjadikan sumber informasi bagi seluruh masyarakat terutama bagi anak-anak zaman modern agar mereka paham mengenai adat-istiadat nenek moyang.