Pustaka IAIN Langsa – Sebagai umat muslim, kata “Istighfar” sangat sering kita dengar dan amalkan. Kata istighfar berasal dari kata غفر yang dalam kamus Al-Munawwir diartikan mengampuni, menutupi, memperbaiki, dan mendoakan. Menurut Imam Ar-Raghib Al-Asfahani dalam kitabnya Mufradat li Alfadh Al-Qur’an, istighfar adalah meminta ampun kepada Allah Swt dari segi ucapan dan juga perbuatan.
Istighfar sendiri sudah diserap ke dalam Bahasa Indonesia menjadi “istigfar” yaitu dari masdar atau abstract noun dari kata kerja istaghfara yang artinya meminta atau memohon ampunan. Kata kerja ini berasal dari kata ghafara-yaghfiru yang berarti mengampuni atau memaafkan. Kemudian maghfirah yang artinya pengampunan. Ada pula sinonim kata maghfiroh dan gufron (kata dasar dari istighfar), yaitu “afwu”. Jika boleh dipadankan, kurang lebih artinya adalah memaafkan.
Terdapat beberapa pembahasan panjang mengenai hal ini, bedanya yaitu:
– Kata “maghfiroh” (ampunan) hanya berlaku kepada Allah SWT. Kita akan beristighfar atau memohon ampun kepada Allah SWT dan hanya Allah SWT yang bisa mengampuni dosa kita.
– Kata “afwu” (memaafkan) terkadang dipakai sesama manusia. Kita biasa mengatakan “afwan” pada teman yang berkata “syukron”.
– Maghfiroh berarti menutupi dosa dan afwu yang artinya menghapus dosa, keduanya sama, serupa, dan saling berkaitan.
Sehingga, nantinya jangan heran jika dijumpai di dalam Al-Quran ataupun Hadits turunan kata yang memuat huruf ain ,fa, dan mungkin juga wawu. Dalam beberapa teks, istighfar juga dapat berupa atau dibarengi dengan pengakuan dosa atau kesalahan.
Oleh karenanya, istighfar bukan sekedar permohonan ampun kepada Allah Swt dengan lisan melalui pengakuan kesalahan. Namun lebih dari itu, istighfar harus disesuaikan dengan perbuatan untuk tidak melakukan kesalahan yang sama dan berharap agar kesalahan yang telah dilakukannya diampuni oleh Allah Swt serta berjanji untuk tidak mengulanginya di lain waktu.
Istighfar merupakan salah satu tindakan meminta maaf atau memohon ampunan kepada Allah yang dilakukan oleh umat muslim. Dengan mengucap astagfirullah, seorang umat artinya telah bertekad untuk tidak mengulangi perbuatannya yang salah di mata Allah SWT.
Mengucap istigfar adalah perbuatan yang dianjurkan dan penting di dalam ajaran Islam. Sebagaimana terdapat firman Allah SWT dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 199 sebagai berikut; “Kemudian bertolaklah kamu dari tempat orang banyak bertolak (Arafah) dan mohonlah ampunan kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Bacaan Istighfar Lengkap Beserta Artinya
Lafazd yang satu ini tentu sudah tidak asing lagi ditelinga orang Islam. Sengaja ataupun tidak, kita belajar mengucapkannya dari mendengar para orang tua mengucapkannya. Bahkan, tidak sedikit rekanan non muslim yang bisa melafalkannya. Terlepas bacaan yang mereka ucapkan benar atau salah.
1. Istighfar Singkat
Biasanya, bacaan istighfar singkat ini dibaca oleh Nabi Muhammad SAW sebanyak tiga kali setelah shalat. Bacaannya yaitu sebagai berikut:
Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah.
2. Istighfar Penghapus Dosa Meski Sebanyak Buih di Lautan
Bacaan istighfar yang satu ini relatif lebih panjang dengan keutamaan yang luar biasa, yaitu bisa menghapus dosa walaupun dosanya sebanyak buih yang ada di lautan. Bahkan, walaupun kita pernah lari dari sebuah peperangan, sebagainya hadits riwayat Iman Abu Dawud.
Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah. Yang tidak ada ilah kecuali Dia yang Maha Hidup lagi terus menerus Mengurus makhluknya. Dan aku bertaubat kepada-Nya.
Di dalam riwayat Tirmidzi, terdapat beberapa tambahan ad adhiim, sehingga bacaannya menjadi seperti berikut ini:
Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung. Yang tidak ada ilah kecuali Dia yang Maha Hidup lagi terus menerus Mengurus makhluknya. Dan aku bertaubat kepada-Nya.
3. Bacaan Istighfar yang Sering Dibaca Rasulullah SAW
Di dalam riwayat Imam Muslim, Bunda Aisyah Radhiyallahu anha mengatakan bahwa bacaan istighfar yang satu ini kerap dibaca oleh Rasulullah SAW. Beliau juga membacanya ketika Fathu Makkah. Untuk bacaannya sendiri yaitu:
أسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذي لَا إِلهَ إِلاَّ هُوَ الحَيَّ القَيُّوْمَ وأَتُوْبُ إلَيْهِ
Artinya: Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya, aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.
Istighfar astaghfirullah wa atuubu ilaih merupakan salah satu bacaan istighfar yang paling sering Rasulullah baca, yaitu minimal 70 kali dalam sehari semalam.
4. Sayyidul Istighfar
Sayyidul istighfar merupakan salah satu bacaan istighfar yang sangat istimewa. Memang lafadznya sedikit lebih panjang dibandingkan dengan bacaan istighfar lainnya, namun bacaan ini sangat ringan bila dibandingkan dengan keutamaannya yang sangat luar biasa.
Rasulullah SAW bersabda, barang siapa yang membaca bacaan istighfar ini di siang hari dengan yakin, kemudian Ia meninggal di hari itu, maka Ia termasuk ke dalam orang-orang penghuni surga. Dan barangsiapa yang membacanya di malam hari dengan yakin, kemudian Ia meninggal di malam itu, maka Ia juga termasuk penghuni surga. Untuk bacaannya sendiri yaitu sebagai berikut:
للَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtnii wa anna ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika. mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu u laka bini’ matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta.
Artinya: “Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau yang telah menciptakanku, sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji –Mu. Dan Aku berjanji kepada-Mu dengan semampuku. Aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat. Aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang boleh mengampuni segala dosa kecuali Engkau.” (HR. Bukhari).
Keutamaan Mengucapkan Astagfirullah sebagai Kalimat Istigfar
Setelah memahami arti astagfirullah dan bacaan doa-doa istigfar yang bisa dilafadzkan, ada baiknya Anda juga memahami apa saja manfaat atau keutamaan dari mengucap kalimat istighfar ini dalam kehidupan sehari-hari;
1. Redakan Khawatir Berlebih
Manfaat membaca istigfar setiap harinya yang pertama adalah untuk membantu meredakan perasaan khawatir yang berlebihan. Diketahui bahwa Rasulullah SAW sering mengucapkan istighfar, ia meminta maaf setidaknya tujuh puluh kali dalam sehari.
Abdullah bin’ Amr meriwayatkan dari Abu Bakar As-Siddiq bahwa ia berkata; “Wahai Rasulullah, ajari aku permohonan yang bisaku doakan dalam Sholat.” Dia Muhammad SAW berkata: “Katakan: ‘Ya Allah, aku telah banyak berbuat salah pada diriku, dan tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau. Jadi maafkan aku dengan pengampunan dari-Mu, dan kasihani lah aku, sesungguhnya, Engkaulah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
2. Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT
Manfaat istighfar yang kedua adalah untuk membantu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mengucapkan kalimat istighfar telah diketahui menjadi salah satu cara memohon ampun pada Allah SWT. Dengan selalu meminta permohonan pada Allah SWT, maka umat Islam akan semakin dekat dengan-Nya.
Allah SWT sangat menyukai hamba-hambanya yang selalu memohon ampun pada-Nya. Semakin banyak pengampunan yang mereka lakukan, dan sedikit dosa yang mereka perbuat, maka Allah SWT akan selalu berada semakin dekat dengan mereka.
3. Selalu Berbuat Baik
Selalu melakukan perbuatan-perbuatan baik adalah manfaat lainnya dari mengucap kalimat istighfar secara rutin. Semakin dekat seorang hamba pada Allah SWT, akan membuat mereka semakin dekat dengan perbuatan baik. Karena dengan melakukan istighfar, itu adalah usaha meminta dan memohon ampun pada Allah SWT atas segala hal yang diperbuat. Dan pertobatan yang tulus adalah usaha untuk menjauhkan diri terpurik kembali ke dalam dosa.
Utusan Allah SWT berkata, “Allah, Yang Mahabesar, telah berkata: ‘Wahai putra Adam, aku memaafkanmu selama kamu berdoa kepada-Ku dan berharap untuk pengampunan-Ku, dosa apa pun yang telah kamu lakukan. Wahai putra Adam, aku tidak peduli jika dosamu mencapai puncak langit, maka kamu memohon pengampunanku, aku akan memaafkanmu.” (HR. Tirmidzi).
4. Menjadi Pribadi yang Lebih Kuat
Manfaat istighfar yang lainnya adalah membantu menjadikan diri pribadi yang lebih kuat. Al-Quran mengatakan, “…meminta pengampunan Tuhanmu dan kemudian bertobat kepada-Nya. Dia akan mengirim [hujan dari] langit ke atasmu saat hujan dan menambah kekuatanmu [menambahkan] pada kekuatanmu.” [Quran 11:52].
Dunia pada hakikatnya akan selalu memberikan cobaan-cobaan yang terkadang membuat manusia jatuh dan merasa lemah. Namun dengan selalu membaca istighfar, manusia akan memiliki kekuatan untuk memberi semangat kepada sesamanya dan juga kesabaran secara mental, emosional, dan spiritual.
5. Selalu Bahagia dan Lancar Rezeki
Manfaat mengucap kalimat istighfar yangkelima adalah senantiasa selalu merasa bahagia dan dilancarkan rezekinya oleh Allah SWT. Hidup akan lebih mudah bila dijalani dengan tuntunan Allah SWT. Dengan demikian, hati akan lebih tenang dan menjadi lebih bahagia.
Hal ini lantas membuat manusia dapat hidup dengan sehat dan memancarkan hal positif pada sekeliling. Bahkan dengan melakukan istighfar, hal itu akan membuka pintu rejeki bagi siapapun yang melakukannya secara ikhlas karena Allah Ta’ala.
Nabi Muhammad SAW berkata, “Siapa pun yang selalu dalam keadaan bertobat, maka Allah akan memberikan sukacita kesedihan, dan kelapangan kesempitannya dan memberinya rejeki dari arah yang tidak terduga.” (HR. Ibn Majah).
Sumber : Buku NIKMATNYA ISTIGHFAR : Satu Obat Untuk Sejuta Kesulitan karya Mahmud asy-Syafrowi dan Merdeka.com